Tuesday, July 15, 2014

Tips Menghadapi Bencana Tsunami

Pada tahun 2004, Indonesia mengalami tsunami dahsyat setelah gempa bumi berskala 9 SR terjadi di sekitar Aceh. Bencana yang juga dikenal dengan sebutan Boxing Day Tsunami ini menelan korban jiwa lebih dari seperempat juta orang dan nilai kerugian ekonomi mencapai lebih dari 10 triliun rupiah. Suatu bencana skala besar di Indonesia yang merupakan salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah. Korban jiwa akibat tsunami biasanya sangat banyak karena singkatnya waktu antara peringatan dengan munculnya tsunami.

Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air bawah laut karena adanya dislokasi air dengan massa yang besar. Dislokasi ini bisa disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik, tanah longsor, erupsi gunung berapi, atau jatuhnya meteor. Contohnya adalah tsunami yang terjadi setelah letusan gunung Krakatau pada tahun 1883. Erupsi piroklastik dari gunung berapi tersebut jatuh ke laut dan menimbulkan dislokasi massa air yang menyebabkan tsunami. Penyebab tsunami yang paling sering adalah pergerakan dasar laut atau pergeseran lempeng tektonik yang menimbulkan gempa bumi. Tapi tidak semua gempa bumi dapat menimbulkan tsunami. Hanya gempa bumi besar dengan magnitude lebih dari 7,5 SR yang berpotensi menimbulkan tsunami. 




Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan sangat tinggi dan dapat mencapai daratan dengan ketinggian gelombang hingga 30 meter. Pada Boxing Day Tsunami misalnya, ketinggian gelombang pada beberapa tempat di Aceh menimbulkan gelombang setinggi 20 meter. Area yang memiliki risiko tinggi jika gempa bumi besar atau tanah longsor terjadi dekat pantai. Gelombang tsunami dapat terjadi dalam beberapa seri. Area berada pada risiko yang lebih besar jika berlokasi kurang dari 25 meter di atas permukaan laut dan dalam beberapa meter dari garis pantai.

Indonesia merupakan negara yang rawan mengalami tsunami karena berada di dekat pertemuan lempeng tektonik. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui tindakan yang harus diambil dalam menghadapi tsunami, sebagai berikut:

Apa yang dilakukan sebelum dan pada saat terjadi tsunami
  1. Nyalakan radio untuk mengetahui apakah tsunami terjadi setelah adanya gempabumi di sekitar wilayah pantai.
  2. Cepat bergerak ke arah daratan yang lebih tinggi dan tinggal di sana sementara waktu.
  3. Jauhi pantai. Jangan pernah menuju ke pantai untuk melihat datangnya tsunami. Apabila Anda dapat melihat gelombang, anda berada terlalu dekat. Segera menjauh.
  4. Waspada apabila terjadi air surut, jauhi pinggir pantai. Ini merupakan salah satu tanda bahwa akan terjadi tsunami dan harus diperhatikan.
Apa yang dilakukan setelah terjadi tsunami
  1. Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
  2. Jauhi reruntuhan di dalam air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
  3. Utamakan keselamatan dan bukan barang-barang Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat^^

No comments:

Post a Comment